Interaksi Obat - Alkohol

Senin, 15 Februari 2010

Bila obat yang memberikan depresi pada SSP diminum bersamaan dengan alkohol atau meminum yang mengandung alkohol, terjadi interaksi yang dapat membahayakan peminumnya. Obat-obat tersebut ialah Golongan Sedatif Hipnotik (Barbiturat, Metaqualon dsb), Golongan Tranquiliser (Benzodiazepin dsb), Golongan Psikotropik lainnya, malahan juga Golongan Antihistamin. Efek depresi pada SSP meningkat secara aditif/summatif, atau lebih sering lagi meningkat secara potensiasi/sinergistik (jumlah efek pada SSP secara total melebihi penjumlahan efek masing-masing).
Perlu perhatian bahwa alkohol dengan benzodiazepine memberikan efek ganda yaitu, alkohol meningkatkan efek absorpsi diazepam dan sekaligus mengurangi biotransformasi dari diazepam. Di samping itu, pada penderita dengan penyakit hepar yang disebabkan alkohol, benzodiazepine akan dieliminasi lebih lama lagi daripada hepar yang normal.

Interaksi alkohol dengan obat-obat lain secara klinis cukup penting, misalnya peminum alkohol kronis akan mengakibatkan peningkatan klirens obat dengan cara induksi metabolisme-oksidatif. Tetapi peminum alkohol jangka pendek akan menyebabkan penurunan klirens obat. Konjugasi dengan glukoronide bagi sebagian obat terlambat kalau ada alkohol. Obat-obat yang klirensnya melalui beberapa saluran/cara, sulit untuk memprediksi perubahan klirens total yang disebabkan oleh alkohol.


Ars Prescribendi


0 komentar:

ti2k's blog Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template for Bie Blogger Template Vector by DaPino